Bahaya dan Manfaat Kimia bagi Kehidupan

“Jangan yang kimia kimia lah, bahaya!” 

Apa kamu pernah dengar ungkapan seperti itu? Atau mungkin klaim seperti, 

“Makanan ini tidak mengandung bahan kima.” 

Saya pernah mendapatinya. Saat bulan bulan awal kami sebagai orangtua baru, seperti kebanyakan new parent, kami cukup ‘strict’ dalam mengasuh anak pertama - konon katanya akan lebih santai pada anak selanjutnya, karena punya bekal pengalaman. Kami berusaha memilih apa apa yang lebih alami atau ‘label organik’ untuk perawatan atau asupan buah hati karena dinilai lebih aman. 

Picture's source: itb.ac.id


Tapi benarkah kimia itu berbahaya? Jawabannya mungkin relatif bergantung pada konteks dan siapa yang berbicara. Namun hal ini membuat saya kembali berpikir, sebenarnya apa sih Kimia itu? Bagaimana hakikatnya? Mengapa kimia itu acapkali dianggap berbahaya? Lalu, apa sebenarnya manfaat kimia hingga perlu dipelajari ratusan ribu siswa SMA tiap tahunnya bahkan Benjamin List dan David MacMillan memperoleh nobel kimia pada 2021? Nobel sendiri adalah sebuah penghargaan untuk mereka yang telah melakukan penelitian luar biasa sehingga memberikan sumbangsih besar pada masyarakat.

Jadi Kimia itu... 

Dalam KBBI, kimia didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang komposisi, struktur, sifat, dan reaksi dari senyawaan terutama atom dan sistem molekular.

Kimia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang berhubungan erat dengan fisika dan juga biologi. Tidak hanya karena organisme hidup dibuat dari senyawa kimia, tetapi juga karena kehidupan itu sendiri merupakan sistem yang kompleks dari proses kimia yang saling berhubungan (Warlina, 2010). Misalnya, proses metabolisme seperti perubahan karbohidrat, lemak, dan protein menjadi glukosa, asam lemak, dan asam amino pada tubuh manusia merupakan contoh proses kimia. Contoh lainnya, kita hidup sehari hari membutuhkan air, air adalah senyawa kimia yakni H_2 O, dan kita bernapas menggunakan salah satu unsur kimia, yakni Oksigen. 

Jadi, kimia itu tidak terbatas pada bahan, namun lebih kompleks dari itu. Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan yang bahkan memiliki cabang cabang lagi seperti kimia organik, kimia anorganik, kimia analitik, kimia fisik, dan biokimia.

Maka menganggap kimia berbahaya, adalah sebuah kerancuan. Tak berbeda rancunya jika kita menganggap ilmu pengetahuan lainnya,  seperti matematika, arsitektur, seni adalah hal yang berbahaya dan perlu dihindari. 

Mengapa Kimia Dianggap Berbahaya? 

Anggapan kimia berbahaya di antaranya karena generalisasi terhadap semua bahan kimia dan persepsi keliru yang telah tertanam pada kebanyakan masyarakat Indonesia. Generalisasi ini misalnya, bersumber dari penggunaan frasa yang tidak tepat atas berita penyalahgunaan atau penyelewengan bahan kimia yang berakibat kerugian bahkan tingkat fatal. Kita bisa melihat beberapa tragedi atau kerugian itu, seperti:

1. Tragedi Teluk Minamata

Picture's source: tirto.id


Tragedi Minamata yang muncul pada 1956, sering diangkat pada buku buku pelajaran sebagai contoh akibat dari pencemaran lingkungan. Tepatnya pencemaran merkuri di teluk Minamata sejak 1932, di mana masyarakat mengonsumsi hasil laut dan memiliki mata pencaharian di teluk tersebut. Tragedi ini dialami tiap lapisan masyarakat bahkan hewan. Gangguan kesehatan yang dialami meliputi gangguan motorik, penglihatan, pendengaran, ingatan, bahkan kelainan bentuk fisik bagi bayi yang baru lahir.

Stockwin (2013 ) mengungkapkan banyaknya industri di Jepang menyebabkan masalah pada lingkungan. Contohnya adalah masalah lingkungan yang disebabkandari industri perusahaan Chissoyaitu masalah keracunan karena pembuangan limbah industri keperairan di teluk Minamata  (Zunita, 2019).

2. Skincare Abal Abal

Penemuan skincare abal abal yakni skincare yang mengandung Hydroquinone yang tinggi juga merkuri sempat marak di Indonesia. Kedua bahan ini membuat kulit putih secara instan, namun pada akhirnya merusak kulit itu sendiri, bahkan berisiko cacat janin yang dikandung penggunanya.

Picture's source : uranasia.com


3. Makanan dengan Campuran Bahan Kimia Berbahaya.

Sebagaimana skincare abal abal, begitupun makanan dengan campuran bahan kimia berbahaya pun marak ditemukan dan masih terjadi di negeri ini. Tujuannya antara lain agar makanan lebih kenyal, tidak mudah basi, dan penampilan yang menarik. Seperti penyalahgunaan boraks pada bakso, formalin pada ikan, ataupun pewarna tekstil pada makanan. 

Selain karena persepsi yang keliru, tidak sedikit yang berpikir bahan kimia sesuatu berbahaya, karena identik dengan komposisi zat-zat yang tidak banyak diketahui oleh awam. 

Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan).

Sebenarnya, bahan kimia bersifat esensial dalam peningkatan kesejahteraan manusia, dan penggunaannya sangat luas di berbagai sektor. Namun hal yang perlu kita waspadai adalah adanya kecenderungan penggunaan yang salah sejumlah bahan berbahaya pada pangan maupun produk yang dipakai terutama untuk tubuh manusia.

Manfaat Kimia bagi Kehidupan

1. Bidang kesehatan

Beberapa contoh  pemanfaatan ilmu kimi di bidang kesehatan antara lain, obat bius untuk operasi, penggunaan zat tertentu untuk mengidentifikasi kondisi darah, dan pengobatan kemoterapi untuk penderita kanker.

Picture's source: detik.com


2. Bidang pertanian

Dalam bidang pertanian, pemanfaatannya sebagai pestisida dan pupuk tanaman.

3. Bidang Hukum

Salah satunya, dalam pengumpulan bukti misalnya proses autopsi atau pun identifikasi DNA. Pasalnya, struktur DNA setiap individu akan berbeda sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. 

Picture's source: metrokaltara.com


4. Bidang Arkeologi

Dalam bidang arkeologi, ilmu kimia dibutuhkan untuk menentukan umur fosil. Fosil yang ditemukan dapat ditentukan usianya dengan radioisotope karbon-14.

5. Kehidupan Sehari – Hari

Tentu pemanfaatan ilmu kimia ini sangat dekat dengan kehidupan sehari hari. Seperti pembuatan kain baju, alat tulis, detergen, sabun mandi, dan tentu banyak lagi lainnya. 

Bagaimana Memandang Kimia?

Kimia yang berkonotasi negatif ini perlu diluruskan penggunaan frasanya. Contohnya pada kalimat "tanpa bahan kimia" pada penjualan makanan atau obat herbal, bisa diganti dengan "tanpa bahan kimia buatan" maksudnya semua bahan berasal dari alam alias bukan buatan pabrik atau "tanpa bahan kimia berbahaya" artinya bahan kimia yang digunakan merupakan bahan kimia yang penggunaanya diperbolehkan oleh BPOM dengan aturan dan jumlah penggunaan yang tentu saja sesuai.


Referensi

http://repository.ut.ac.id/4338/1/KIMD4110-M1.pdf 

https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24692/150708015.pdf?sequence=1&isAllowed=y  

http://puspaman.pom.go.id/bahan-berbahaya

Ririn Anindya

......

1 komentar:

  1. kimia yang bahaya adalah yang dibuat bukan untuk peruntukannya ya kan kk ?

    BalasHapus