Era AI: ASUS Vivobook S14, Laptop Ringan Berani Multitasking
Di balik rutinitas sebagai seorang ibu, freelancer, dengan seorang anak TK, aku menemukan laptop AI terbaru yang aku curigai akan mengubah cara kerjaku, menampung ide ideku, dan membuka peluang cuan lainnya.
Berawal dari sini...
Pernah mau buat buku cerita bergambar yang sederhana aja, untuk gift teman teman sekolah anakku yang masih TK. Kenapa pilih cerita bergambar? Ya karena yang baca bakal anak TK, harapannya itu akan membuat mereka lebih tertarik dan mudah memahami. Apalagi kalau tokoh dalam cerita itu, pakai beberapa nama di antara mereka jadi makin terkoneksi kan? Tapiii, aku enggak bisa gambar.
Karena ini era AI, dan aku cuman mau buat yang simple aja, aku coba lah gambar pakai AI. Udah buat prompt sedemikian mungkin, enggak dapat gambar yang beneran pas, ntah itu gambarnya atau pilihan warnanya. Sampai kepikiran buat bayar kenalan yang jago gambar, tapi budgetnya enggak masuk, huhu. Akhirnya kulupakan lah rencana itu.
Sampailah kemarin, pada tanggal 12 November 2025, saat Media Gathering ASUS, aku cobain gambar pakai ASUS Copilot+ PC, tepatnya Vivobook S14. Eh kok ya rasanya kayak punya staf gambar sendiri yang ngerti maunya aku. Selain bisa menyempurnakan gambarku yang antah beranta, dia juga memanjakan dengan filter warna yang bisa aku pilih pilih, udah gitu sat set lagi. Kalau kemarin kepikiran bikin buku cerita bergambar untuk gift, nah ini kan jadi kepikiran bisa buat peluang usaha.
Kok bisa ya? Ini karena teknologi terbaru mereka, NPU 45+ TOPS. Apalagi mereka hadir di setiap lini kebutuhan seperti untuk pemakaian sehari hari bagi pelajar dan mahasiswa, pekerja kreatif, gamers, juga hadir di lini premium. Jadi kalau kamu lagi cari laptop baru? Atau merasa laptop kamu yang saat ini sudah enggak dapat 'menampung' ide atau mengikuti ritme kerjaan kamu? Tulisan ini bisa jadi refrensi.
Apa itu NPU 45+ TOPS?
NPU (Neural Processing Unit) 45+ TOPS adalah prosesor khusus yang dirancang untuk memproses tugas-tugas kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML) dengan kecepatan tinggi hingga 45 triliun operasi per detik. Membuat laptop ini sangat cepat, efisien, dan tahan banting melakukan tugas yang kompleks.
Sederhanya, NPU 45+ TOPS itu seperti “otak tambahan” di dalam laptop yang bertugas khusus mengurusi pekerjaan-pekerjaan berat yang berhubungan dengan kecerdasan buatan. Jadi, saat kita pakai fitur AI untuk edit foto, bantu nulis, atau memproses data, ada bagian khusus yang bekerja di balik layar supaya semuanya bisa berjalan lebih cepat dan lebih lancar.
Angka 45+ TOPS itu sebenarnya menunjukkan seberapa cepat “otak kecil” ini bisa bekerja. Bayangkan saja, sampai puluhan triliun proses dalam satu detik. Hasilnya, laptop jadi tidak gampang lemot saat dipakai multitasking. Aku tetap bisa buka banyak aplikasi, sambil meeting online, sambil bantu anak mengerjakan tugas, tanpa laptop terasa kewalahan.
Yang paling aku rasakan, pekerjaan rumit yang biasanya bikin laptop cepat panas atau jadi lambat, sekarang bisa ditangani lebih santai. Jadi rasanya lebih tenang dan tidak perlu sering-sering mengeluh ke laptop yang tiba-tiba ngadat di tengah kesibukan.
Menawarkan untuk Beragam Lini Kebutuhan
Saat melihat berbagai lini laptop ASUS, aku merasa seperti melihat pilihan yang mewakili kebutuhan banyak orang.
Seri premium, seperti Zenbook A14, Zenbook S14 OLED, Vivobook S14, Vivobook S14 OLED, dan Vivobook S15 OLED terasa cocok untuk mereka yang ingin perangkat yang ringkas, rapi, dan mudah dibawa ke mana-mana. Aku membayangkan laptop seperti ini menemani di tas kerja, di meja kafe, atau di sudut ruang tamu saat aku mengerjakan sesuatu sambil sesekali melirik anak yang sedang bermain.
Lini kreator, seperti ProArt PZ13, ProArt PX13, dan ProArt P16, membuatku berpikir tentang mereka yang sehari-hari bermain dengan visual, warna, dan ide-ide besar. Aku sendiri mungkin tidak bekerja di dunia kreatif profesional, tapi aku bisa membayangkan betapa pentingnya perangkat yang kuat dan andal bagi mereka yang hidup dari karya visual.
Sementara seri untuk kebutuhan sehari-hari seperti Vivobook 14 dan Vivobook 14 Flip terasa paling dekat dengan kehidupanku. Laptop semacam ini kupikir cocok untuk menemani belajar anak, mencari resep baru di internet, mengatur jadwal keluarga, atau sekadar menonton video di sela waktu istirahat. Sederhana, tapi justru itulah yang paling sering dibutuhkan di rumah.
Tidak "Ha?" atau "Apa?" dengan AI Noise Canceling
Fitur seperti AI Noise Canceling juga terasa relevan dengan kehidupan seorang ibu. Rumah yang ramai oleh suara anak, mainan, dan aktivitas harian kadang membuat panggilan video terasa canggung. Membayangkan ada teknologi yang bisa membantu menyaring kebisingan latar belakang membuatku merasa sedikit lebih tenang saat harus berbicara atau bekerja dari rumah.
ErgoSense Keyboard
Begitu juga dengan ErgoSense Keyboard yang dirancang lebih nyaman. Saat harus mengetik cukup lama, tangan yang tidak mudah pegal adalah sebuah kenyamanan kecil yang berarti besar. Terakhir, soal keamanan, meskipun aku tidak terlalu paham istilah teknisnya, aku tahu laptop menyimpan banyak hal pribadi. Mengetahui ada perlindungan ekstra dari NPU 45+ TOPS membuatku merasa lebih tenang menyimpan memori dan data penting di dalamnya.
Garansi Internasional selama 3 Tahun
Untuk produk-produk laptop terbaik, ASUS menghadirkan standar baru dalam layanan purna jual melalui garansi internasional hingga 3 tahun dengan cakupan di 114 negera, memastikan pengguna dapat merasa aman dan terlindungi di berbagai negara.
ASUS Vivoobook S14
Sore itu aku sebenarnya tidak datang dengan ekspektasi apa pun selain ingin bertemu teman-teman dan mendengar sedikit cerita tentang perkembangan teknologi terbaru. Sebagai ibu yang setiap hari waktunya terbagi antara pekerjaan, mengurus rumah, dan menemani anak TK yang rasa ingin tahunya sedang tinggi-tingginya, hal-hal seperti laptop baru biasanya bukan prioritas utama dalam pikiranku. Tapi di sela acara, aku sempat sejenak mencoba beberapa laptop yang dipajang di sana, salah satunya ASUS Vivobook S14. Hanya sebentar, tidak sampai benar-benar memakainya untuk bekerja, tapi cukup untuk memberi kesan awal.
Desain yang Tipis dan Ringan
Yang pertama kali aku sadari adalah bentuknya yang tipis dan terasa ringan saat disentuh. Ada kesan sederhana tapi rapi dari desain metaliknya, seperti barang yang memang dibuat untuk dipakai harian, bukan sekadar dipajang. Aku membayangkan, andai suatu hari harus membawa laptop ini ke sekolah anak untuk urusan administrasi atau sekadar menemani dia menggambar digital di ruang tunggu, rasanya tidak akan merepotkan.
Prosesor
Saat aku lihat lebih dekat, laptop ini menggunakan prosesor Snapdragon® X dan sudah dilengkapi NPU untuk kebutuhan AI. Di atas kertas, itu berarti laptop ini memang disiapkan untuk mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kecerdasan buatan. Walaupun aku sendiri belum sempat mencoba fitur AI-nya lebih jauh, aku bisa membayangkan bagaimana hal itu mungkin akan berguna di kehidupan sehari-hari, seperti membantu menyusun tulisan, merapikan foto keluarga, atau sekadar mencari ide kegiatan seru untuk anak di akhir pekan.
Dimensi
Layarnya juga sempat membuatku berhenti sejenak. Panel IPS 2,5K dengan rasio 16:10 itu terlihat lega dan nyaman di mata. Saat sebuah video diputar di sana, gambarnya tampak jernih, warna-warnanya lembut, tidak terlalu menusuk mata. Aku membayangkan momen sederhana, seperti duduk di sofa bersama anak, menonton video edukasi atau dongeng sebelum tidur, tanpa harus merasa cepat lelah karena layar yang terlalu terang atau sempit.
Ketahanan Baterai
Aku juga sempat mendengar bahwa daya tahan baterainya bisa mencapai lebih dari 16 jam. Sebagai seseorang yang sering lupa mengecek baterai dan baru sadar saat perangkat hampir mati, informasi itu terdengar cukup menenangkan. Rasanya menyenangkan membayangkan sebuah laptop yang bisa bertahan seharian, bahkan lebih, tanpa membuat kita terus waswas mencari colokan di setiap sudut ruangan.
Audio yang Jernih
Bagian audio yang keluar dari laptop ini pun terasa cukup jernih saat dicoba di ruangan acara yang cukup ramai. Walaupun hanya sebentar, aku bisa membayangkan betapa membantu suara yang jelas itu saat harus melakukan panggilan video sambil tetap memperhatikan anak yang sedang bermain di sebelahku, atau saat ingin menikmati musik pelan-pelan di sela waktu istirahat.
| Sistem Keamanan Berlapis |
Karena aku hanya mencobanya sekilas di acara media gathering, tentu aku belum bisa banyak bicara soal performanya dalam penggunaan jangka panjang. Tapi dari pertemuan singkat itu, ada satu kesan yang tertinggal: laptop ini terasa seperti perangkat yang dibuat untuk mengikuti ritme hidup yang sibuk, tapi tidak ingin terasa ribet. Ia tidak mencoba terlihat berlebihan, justru hadir dengan cara yang tenang, seolah siap menemani berbagai peran yang harus dijalani seseorang dalam sehari. Dan bagiku, kesan “tenang dan bisa diandalkan” seperti itu terkadang jauh lebih penting daripada sekadar angka atau istilah teknis semata.
Bicara tentang ASUS
Kalau bicara soal ASUS, yang terlintas di pikiranku itu bukan sekadar perusahaan teknologi besar, tapi lebih ke perangkat yang sering hadir di sekitar kita. Mulai dari laptop untuk bekerja, belajar anak di rumah, untuk gaming, sampai perlengkapan penunjang atau 'printilan' yang kadang tidak disadari perannya sehari-hari.
Seiring waktu, aku melihat bagaimana ASUS terus berkembang dan konsisten menghadirkan produk yang digunakan banyak orang. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di berbagai negara. Banyaknya penghargaan yang mereka terima rasanya seperti gambaran bahwa kerja keras di balik sebuah produk memang bisa sampai dan dirasakan dampaknya.
Yang menarik, inovasi yang mereka hadirkan juga selalu mengikuti kebutuhan zaman. Ada laptop yang tipis dan mudah dibawa, ada yang dirancang untuk pekerjaan berat, dan ada juga yang memang dibuat untuk hiburan seperti bermain gim atau membuat konten.
Buat aku, semuanya kembali ke satu hal sederhana: perangkat yang baik adalah perangkat yang bisa memudahkan hidup kita. Dan selama ini, itu juga yang sering aku lihat dari produk-produk ASUS di sekitar.

Posting Komentar