Serunya Market Day Pertama Si Kecil; Manfaat dan Catatan.

Cerita dari Seorang Ibu: Deg-degan tapi Senang!

Waktu anak saya bilang kalau di sekolahnya bakal ada Market Day, saya langsung excited tapi juga deg-degan. Bayangin, anak TK yang biasanya main sama teman-temannya, sekarang harus jualan! Rasanya campur aduk  tapi juga penasaran gimana dia bakal jalanin acara ini. Dan waktu itu memang gurunya memberi tahu H-1. Bisa dibilang dadakan. 

Hari pertama: TK A & Playgroup berjualan di meja masing masing, TK B sebagai pembeli.


Pas hari H-nya, saya tidak dapat menemaninya, namun ada bapaknya yang ikut menyaksikan di sekolah. Selain dari suami, saya juga menerima video dan cerita dari orantua lainnya di grup WA wali murid, seru sekali. Asli kayak di pasar. Ada mainan kecil, makanan ringan, hingga mainan.  Malam hari sebelum market day, saya dan si kecil membuat sendiri gantungan kunci yang akan dijual. Melihat dia yang awalnya malu malu jualan kemudian semangat bahkan semangat bercerita pengalamannya ke saudara, saya jadi makin yakin kalau Market Day ini bukan cuma soal jualan, tapi juga pengalaman belajar yang seru banget buat dia.

Manfaat Market Day yang Bikin Saya Setuju

Dari pengalaman ini, saya sadar kalau Market Day itu punya banyak manfaat buat anak-anak, terutama yang masih TK kayak anak saya. Saya rangkum beberapa manfaat yang saya lihat langsung:

1. Belajar Tentang Uang dan Cara Jual Beli

Anak saya jadi belajar gimana cara pakai uang, ngitung harga belanjaan, dan gimana proses jual beli itu sebenarnya. Ini pelajaran yang susah didapet kalau hanya dari buku, tapi langsung praktek.

2. Latihan Sosialisasi

Dia jadi lebih berani ngomong sama teman, guru, atau calon pembelinya. Karena memang anak saya tergolong anak yang ‘penurut’ dan sedikit pemalu.

3. Asah Kreativitas dan Tanggung Jawab

Dari bikin barang yang mau dijual sampai ngerapihin meja dagangan bersama sama. Anak belajar buat bertanggung jawab dan bekerja sama, serta berpikir kreatif. Ini bikin dia makin percaya diri.

4. Bangun Rasa Percaya Diri


Pas dia berhasil jual barangnya, saya lihat senyum bangga di wajahnya. Rasanya puas banget lihat anak kecil bisa merasa berhasil dari usaha sendiri.

5. Kenalan Sama Konsep Ekonomi Sederhana

Walaupun masih kecil, dia mulai ngerti kalau jualan itu nggak cuma soal dapet uang, tapi juga gimana cara ngatur dan pakai uang dengan bijak.

Ya walaupun tidak semua manfaat itu dapat langsung dirasakan dalam sehari Market Day, tapi potensi itu jadi terlihat.

Hal-hal yang Sebaiknya Dihindari Saat Market Day

Supaya Market Day tetap seru dan nggak bikin stres, ada beberapa hal yang menurut saya penting banget untuk dihindari:

1. Jangan Paksain Anak Kalau Dia Nggak Mau

Ada anak yang memang perlu didorong atau diajak, bahkan diyakinkan, misalnya anak saya hahaha. Namun jika ada anak yang justru menolak keras, nggak nyaman atau takut, jangan dipaksa. Market Day harusnya jadi pengalaman yang menyenangkan, bukan bikin anak jadi stres. Saya lihat guru guru di sekolah Nua bisa bikin anak anak nyaman dan tidak memaksa. Karena ada sebagian anak yang justru bermain dan meninggalkan dagangannya. Anak TK pula ya kan. 

2. Perhatikan Keamanan Barang dan Anak

Pastikan barang yang dijual aman, terutama makanan. Jangan lupa juga pengawasan dari orang dewasa supaya anak-anak tetap aman dan nggak berdesakan. Waktu membuat gantungan kunci, aku memastikan tidak ada bagian yang tajam yang bisa melukai anak.

3. Batasin Budget untuk Persiapan

Kadang orang tua suka kebablasan beliin barang buat dijual. Sebaiknya kasih batasan supaya nggak boros dan anak juga belajar mengelola apa yang ada. Ini refleksi aku ya, karena yang dijual hanya 5pcs namun aku membeli bahannya lebih dan bisa untuk membuat 20pcs. Namun, untuk pertama kali dan sesekali, tidak masalah.



4. Bukan Hanya ke Untung-Rugi

Ingat, tujuan utama Market Day itu belajar dan bersenang-senang, bukan cuma soal berapa banyak uang yang didapat. Terbukti banyak dagangan yang dibandrol dengan harga ‘flash sale’, sampai sampai dalam hati suami dia juga kepingin beli jajanan. Guru pun membatasi harga jual paling mahal Rp 5.000. 

5. Persiapan dan Koordinasi yang Matang

Kalau sekolah dan orang tua nggak koordinasi dengan baik, acara bisa jadi berantakan. Jadi, penting banget buat semua pihak siap dan saling support. Ini ‘panggung’ untuk anak anak, bukan buat para orangtua, hehe. Mungkin karena pesertanya anak anak bisa jadi lumayan riweuh ya, tapi ada baiknya pula diajarkan mengantri.

Melihat anak saya ikut Market Day pertama kali itu benar-benar pengalaman yang nggak terlupakan. Saya jadi makin paham kalau kegiatan kayak gini bukan cuma soal jualan, tapi juga cara anak belajar banyak hal penting dalam hidup dengan cara yang menyenangkan.



Buat para ibu dan ayah di luar sana, saya cuma mau bilang, yuk dukung anak kita dengan penuh semangat dan kasih mereka ruang buat belajar dan bereksplorasi. Karena dari pengalaman kecil seperti ini, mereka bisa tumbuh jadi pribadi yang percaya diri dan mandiri. Terimakasih untuk para guru, meski Market Day nya dadakan tapi seru, dan para wali yang saling support, rasanya happy kali. Punya cerita tentang Market Day, juga? Gimana menurut kamu? 


Ririn Anindya

......

1 komentar:

  1. Kemarin-kemarin liat stori nya kirain cuma bapaknya aja yang excited, rupanya Ibuknya juga gak kalah ya...wkkk..

    Btw, itu bahan jualannya berlebih ya enggak apa-apa sih. Firasatku bakal ada the second, the third and the next batch of market day. Jadikan gak pala gedebak gedebug lagi😁. Atau ya Nua jadi peaktik market day mandiri dengan target pasar lingkungan di luar sekolahnya, Eyangnya contohnya🤣

    BalasHapus