Kafe Nyaman di Medan, Temani Ibu Produktif

Belakangan ini, sempat wara wiri di instagramku, konten yang mengatakan ibu rumah tangga rentan mengalami stres. Stres sendiri tak melulu buruk, misalnya ketika emosi ini justru mengarahkan menemukan tujuan hingga bersemangat menggapai tujuan itu. Adapula sebaliknya, menjadikan murung, mengurangi produktivitas dan kualitas waktu bagi diri sendiri dan keluarga. Selain karena menghadapi stereotype dan banyaknya tuntutan, faktor lain penyebab ibu rumah tangga rentan stres seperti yang diungkapkan Rosalina & Hapsari (2014) yakni kegiatan sehari-hari yang terkadang monoton hingga tak jarang menimbulkan titik jenuh bagi ibu rumah tangga.

Aku sendiri pun begitu. Di awal menjadi ibu, aku kerap membandingkan keadaanku dulu; ‘masa muda’ yang penuh gairah dan tantangan. Namun sekarang, aku berusaha belajar menerima, menghargai, dan hidup dengan sadar serta fokus dengan kehidupan hari ini. Tetap menantang kan jadi ibu ibu? Huahaha.

Untuk para ibu yang punya privilege, seperti pasangan yang supportive, yang mendukung hobi, memberikan waktu ibu untuk mengembangkan potensi dengan belajar hal baru, berjumpa teman berbagi gagasan, manfaatkanlah Bu.

Agar tak melulu monoton dengan kegiatan di rumah, aku biasanya pergi ke kafe berdiskusi dengan teman cara mengasah kemampuan menghasilkan uang, menulis blog, atau membaca jurnal. Tapi enggak semua kafe ternyata mendukung kita untuk produktif. Entah karena terlalu bising dan gersang, tidak ada pengisi daya dan mushola, atau ya sajiannya mengacaukan jiwa padahal merobek kantong.

Biar enggak merasa rugi, karena tak memungkinkan pergi dan bertemu setiap waktu, aku dan temanku beberapa kali bertemu di Kopikuni, seperti baru baru ini. Kafe ini terletak di Jalan Rejeki No. 3, Medan Petisah.

Mungkin banyak anak muda, mahasiswa, atau bahkan pekerja kantoran kita temui tengah mengerjakan tugas atau bekerja di sana. Tapi enggak apa apa kok, ibu ibu yang mau belajar dan memacu produktivitas enggak dilarang masuk.

Pertama kali aku berkenalan dengan kafe ini karena ada acara komunitas. Waktu itu, aku membawa Nua yang belum genap tiga tahun. Umumnya toddler, ia suka eksplorasi, jalan ke sana kemari, jadi tetap aku awasi. Di kafe ini tidak ada playground untuk anak, tapi ada kolam ikan dan ayunan bangku yang bisa dinikmati. Alih alih merasa terganggu, senyum dan sapa ramah para staf padaku dan Nua, membuatku merasa diterima. Makanya, aku balik lagi kemari, tapi sendiri ajalah, enggak bawa Nua, namanya sesekali ganti suasana.

Di sini aku akan mengulas kafe yang menjadi ruang produktif bagi banyak orang, Kopikuni. 

Minuman

Meski namanya Kopikuni, tapi minumannya di sini enggak melulu kopi, kok. Kemarin aku mencoba Kopikuni Bottle Cold Brew (with strawberry flavour). Menggunakan biji kopi Flores seat itu, diseduh dengan air bersuhu normal lalu didiamkan selama 12 jam. Proses tersebut menghasilkan rasa kopi lembut dengan after tasted samar samar asam juga manis yang bergantian, pun begitu dengan rasa strawberry tipis memperkaya rasa dan aroma Cold Brew yang kupesan. 

Untukku yang bukan pecinta kopi, sebagaimana orang orang terdekatku, Cold Brew ini sangat ramah dan dapat aku nikmati. Lebih mantap lagi diseduh pada bongkahan es batu. Karena kemarin siang Medan lagi panas panasnya atau sempat aku angguri karena fokus ke depan laptop, es batuku sempat habis mencair padahal kopinya masih tiga perempat botol, aku minta tambah es lagi. Dikasih, enggak dikenakan biaya, padahal waktu itu kalau dikenakan juga engga apa apa.

Selain itu, mesin espresso manual profesional yang gahar menjadi andalan untuk variasi minuman espresso milk based.

By the way, botol cold brew boleh dibawa pulang, ya.

Makanan

Kemarin aku pesan Kebab Blackpepper. Tadinya aku pesan ini sebagai cemilan, sebab sebelum ke Kopikuni aku sudah sempat makan siang. Ternyata ukurannya jumbo, ya. Cukup mengenyangkan.

Potongannya ayamnya berupa potongan kasar gitu dan rada manis. Sampai saat menulis ini aku masih mikir itu rasa manis ayamnya dari mana? Dikasih madu? Lalu dibalut dengan kulit kebab bersama tumisan potongan cabai, bawang bombay, paprika, dan lettuce yang renyah.

Ditambah lagi salad dengan dressing yang asam manis menyegarkan. Saos blackpepper-nya juga pedasnya pas, enggak galak. Tak lupa bubuhan saos berbentuk hati gitu.

Oh ya, Nua suka kebab, tapi untuk dia yang umur tiga setengah tahun dan sensitif dengan rasa pedas, aku rasa kebab ini enggak cocok sih walaupun saos blackpepper-nya dipisah. Jadi bisa pilih kebab varian lain, seperti kebab beef original.


Tempat yang Nyaman Memacu Produktivitas

Ruangan AC dan non AC, juga taman hijau

Di Kopikuni, tersedia ruangan indoor dan outdoor.  Meski kita ngadem di dalam, kita masih dapat menikmati hijaunya tumbuhan di luar karena jendela jendela kaca yang besar.

Kolam ikan dan air mengalir

Bosan melihat temanmu, eh melihat laptop, kita bisa beralih sejenak melihat ikan ikan yang melenggak lenggok di kolam. Ditambah memandang aliran air yang menenangkan.

CCTV dan staf yang cukup

Laptopku adalah laptop yang di fase harus dicolok ke sumber daya listrik baru bisa hidup, jadi ada saatnya aku mengandalkan kamera CCTV dan meminta pertolongan staf untuk mengawasi sejenak ketika aku kudu ke toilet di saat temanku sedang solat. Tapi sebaiknya, kita bertanggung jawab atas barang berharga kita, ya.

Sumber daya listrik di setiap meja

Jadi enggak perlu menunggu daya laptop atau ponsel teman penuh, jika perlu mengisi baterai juga. Ini kayaknya memang didesain satu pengunjung satu stop kontak deh, banyak.

Toilet bersih

Bagaimana mau produktif ya, kalau sambil bekerja menahan buang air karena risih ke toilet? Tapi di Kopikuni aman, toiletnya bersih.

Mushola dengan tempat solat dan wudhu pria dan perempuan terpisah

Musholanya ini di dalam ruangan, memiliki tempat solat dan wudu yang terpisah untuk muslim dan muslimah, dihijabi dengan tirai blackout sehingga tidak transparan, wudhu dan solat jadi lebih nyaman.

Parkiran dan satpam yang ramah.

Di Kopikuni tersedia parkiran yang mumpuni untuk motor dan mobil. Satpamnya juga ramah dan berdedikasi, bukan hanya mengamankan kendaraan dari maling, tapi juga mengamankan pengunjung dari angsa yang datang entah dari mana.

Semua perasaan itu penting dan memang ada di kehidupan ini. Sedih, khawatir, kecewa, senang, dan lainnya. Dan ketika kita happy, insyaAllah bukan hanya kita yang happy, tapi juga keluarga. Waktu juga akan dijalani dengan lebih berkualitas dan dapat produktif. Menurut KBBI, produktif itu kemampuan menghasilkan sesuatu, namun KBBI enggak ada bilang produktif itu harus melulu menghasilkan materi atau uang (cuma kalo saldo banyak dan halal, ya bagus). Yang penting bermanfaat dan semoga Allah ridha.

 

Referensi

Rosalina, A.B. & Hapsari, I.I. (2014). Gambaran Coping Stress pada Ibu Rumah Tangga yang Tidak Bekerja. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 3(1), 18 – 23. https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jppp/article/download/361/308/

Ririn Anindya

......

1 komentar:

  1. senang banget memang nongkrong sambilan bisa ikut jadi produktif di kopikuni, ini. Nyaman tempat dan suasannya juga juara bgt, seolah-olah pengunjung yang ada disana juga jadi satu frekuensi kebutuhannya. Makanan paling favorit disini, carbonara creamynya sama jelas kopi muni juga. Lain waktu, kita kumpul2 disini aja ya, kak.

    BalasHapus