Stockbit: Belajar Investasi Mudah dan Aman

Belajar investasi lebih mudah dan aman dengan Stockbit. Dulu, penah berpikir kebutuhan setelah menikah itu cuma dana untuk tempat tinggal, listrik, air, dan biaya kehidupan sehari hari. Selebihnya, nanti nanti saja seiring berjalan waktu. Faktanya, kebutuhan bukan hanya itu, baik untuk yang sudah menikah ataupun belum.

Meski sempat rada sesak napas, ada baiknya ditampar kenyataan lebih awal. Karena ternyata harus menyiapkan dana darurat, pendidikan anak, tabungan pensiun suami dan istri, asuransi, tabungan haji, biaya rekreasi, dan lainnya. Banyak. Uangnya dari mana atau bagaimana mengumpulkannya? Belum lagi, akan ada kenaikan harga barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu atau biasa kita kenal dengan inflasi. Bakal tercapai engga kalau cuma rebahan dan mikirnya, "Ah, entaran aja."?

Tarik napas, dulu.

Ingin Mulai Berinvestasi?


Investasi memang bukan hal asing. Kakek dan nenek kita, tak sedikit telah melakukannya. Misal, investasi tanah, emas, lahan kebun, juga pendidikan. Sederhananya, lewat investasi, ada harapan aset yang dijadikan investasi akan naik nilainya di masa depan, meski memang tiap jenis investasi memiliki risikonya masing masing. Belakangan, namun tak bisa dibilang baru, muncul investasi dalam bentuk reksadana dan saham.

Kenalan dengan Investasi Saham

Saham? Pertama tama aku mendengar tentang saham dari berita, lalu kerap disebut dalam drama korea, kemudian makin intens lewat social media. Eh, belakangan tak jarang teman sendiri posting di IG story atau beranda.

Saham merupakan bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau penyertaan modal. Pemilik saham berhak mendapatkan dividen (pembagian laba) sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.



Mengingat kebutuhan di masa depan yang tak sedikit dan bakal terjadi  inflasi, investasi memang diperlukan. Namun, jangan jadi FOMO alias ikut ikutan saja. Khawatirnya, malah terjerat investasi bodong atau anggaran bocor melulu. Bukan untung malah buntung.

Tips Aman Investasi Saham bagi Pemula

1. Tentukan Tujuan Investasi dan Pelajari Profil Risiko

Sebelum berinvestasi, tentukan tujuan investasi. Gunanya, agar dapat memilih instrumen investasi lebih tepat dan tetap termotivasi. Misal, kami ingin berinvestasi untuk dana pendidikan Nua tingkat SD sekitar tiga tahun lagi hingga ia kuliah sekitar 15 tahun lagi, berinvestasi untuk membangun rumah impian, juga berinvestasi jangka pendek untuk liburan.



Instrumen investasi jangka pendek seperti reksa dana pasar uang dengan risiko rendah dapat menjadi pilihan bagi calon investor yang ingin mempersiapkan kebutuhan pembiayaan sekitar 1 sampai 2 tahun. 

Sedangkan untuk investasi jangka panjang, dapat memilih investasi reksa dana saham yang memiliki risiko tinggi, namun menawarkan imbal balik lebih tinggi dibanding reksa dana lainnya dalam kurun 5 hingga 10 tahun. 

2. Konsisten Investasi

Sebagai pemula, melihat naik turun nilai reksadana kerap mengundang labil dalam berinvestasi. Reksa dana campuran atau reksa dana saham sering fluktuatif dalam jangka pendek, meskipun reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap cenderung stabil. Sehingga perlu konsisten investasi dan tidak terpengaruh dengan nilai reksa dana harian.

3. Investasi Wawasan Investasi

Hooh, judulnya engga salah. Memang kudu investasi wawasan juga. Paling tidak, paham hal hal dasar tentang investasi. Entah itu belajar lewat media sosial, laman website, buku, komunitas investasi digital.



Bahkan , dapat pula belajar dari paltform investasi Stockbit yang menyediakan fitur Stockbit Academy dengan bahan belajar yang berkualitas dan bahasa yang mudah dimengerti lewat video atau tulisan. Atau lewat Stockbit Stream yang memudahkan diskusi dan berbagi pengalaman antar investor. Selain itu platform ini juga menyediakan riset dan analisa secara gratis.

4. Gunakan ‘Uang Dingin’.


Maksudnya uang dingin  adalah berinvestasi dengan uang yang telah dipisahkan dari keperluan harian. Memang sudah dianggarkan kian untuk tujuan investasi tanpa perlu mengganggu hajat hidup pribadi atau pun keluarga.

5. 'Letakkan Telurmu dalam Beberapa Keranjang’


Karena investor umumnya datang dari eksternal perusahaan yang tidak ‘bergelut’ langsung dalam perusahaan, maka baiknya perlu melakukan investasi di beberapa sektor yang berbeda. Hal ini berguna untuk mengurangi ketika risiko ketika satu keranjang jatuh, maka  masih ada telur yang selamat dan berpotensti ditetaskan.

6. Rasakan Atmosfer Investasi dengan Virtual Trading

Han Ji Pyeong muda ikutan virtual trading karena belum punya rekening

Masih khawatir atau budgetnya belum ada tapi udah engga sabar belajar investasi langsung? Kita bisa gunakan fitur Virtual Trading. Pada aplikasi Stockbit, akan dimodali uang virtual senilai 100 juta, untuk mulai melakukan investasi saham. Ini berguna sekali bagi yang ingin coba tanpa risiko rugi (atau pun untung) dalam keuangan.

Terniat cari scene ini, sumber TvN

7. Pastikan Keamanan Platform atau Aplikasi Trading Saham

Salah satu tujuan investasi adalah demi keamanan dan kenyamanan finansial di masa depan. Tapi bagaimana kalau platform trading saham menawarkan janji manis tapi justru engga aman? Aduh, ini engga banget sih, ya. Bisa jantungan.

Apa saja yang perlu diperhatikan demi keamanan berinvestasi secara online? Antara lain terdaftar di OJK dan KSEI, dana tersimpan di RDN, serta sistem keamanan yang mumpuni.

Kenapa Stockbit jadi Platform yang Aman untuk Investasi?

Stockbit merupakan aplikasi trading saham yang menjamin keamanan berinvestasi karena terdaftar di OJK dengan nomor izin KEP-132/PM/1992. Artinya, aktivitas Stockbit mendapat pengawasan OJK pula. Selain itu, Stockbit juga terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Dana nasabah juga aman tersimpan dalam Rekening dana nasabah (RDN) yakni sebagai perantara transaksi di pasar modal atas nama nasabah sendiri. Stockbit dilengkapi teknologi keamanan biometrik sidik jari dan wajah. Setiap aktivitas memerlukan kode PIN terlebih dahulu, sehingga data nasabah lebih aman.

Cara Daftar Akun Stockbit

  1. Instal aplikasi Stockbit dari playstore atau appstore.
  2. Buat akun lewat Facebook atau Gmail.
  3. Selanjutnya isi data diri berupa nama lengkap, user name, dan password serta masukkan nomor ponsel. Kemudian akan dikirimkan kode verifikasi.
  4. Udah gitu aja.

Untuk membuat Rekening Dana Nasabah, kita dapat memilih rekening Bank Jago atau BCA yang telah terintegrasi. Prosesnya seperti membuka rekening di bank pada umumnya yang membutuhkan data diri, nama ibu, juga KTP.



Ririn Anindya

......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar