mungkin kamu tertarik menjadi guru private di medan
Sesayang-sayangnya ibu pada anak, ibu juga bisa kelelahan. Namun selelah-lelahnya, tetap sayang. :')
Perubahan--perubahan ini berlaku untuk umumnya orangtua di Indonesia, terutama yang enggak menggunakan jasa ART. Dan bisa diabaikan saja jika pembaca budiman adalah horang kayah level bingung kupas kulit salak.
Berikut hal - hal yang secara otomatis berubah setelah kehadiran bayi:
1. Tidur
Kelabilan ibu-ibu punya bayi, waktu baby bangun,
"Nanti pas baby bobok, nyapu, ngepel, atau ikut tidur ajalah dulu, soalnya tadi malam begadang."
Pas anaknya tidur: scrolling IG, buka youtube, gosip di WA, nge-hack situs pemerintah, jadi netizen julid. Tau-tau anak bangun,
"Kok cepat kali bangunnya, Nak. Ibu mau bobo."
Bukan cuma jam tidur yang berubah karena harus terbangun larut malam atau pagi buta untuk menyusui. Tapi posisi tidur juga. Bahkan bapak sempat beberapa kali tidur di lantai beralas bedcover. Bapaknya takut guling-guling pas tidur lalu nimpa anak. Shock dia selepas menimpa kaki kelambu Nua.
2. Mandi
Mandi sih tetap dua kali sehari, tapi kadang baru sempat mandi pagi hampir tengah hari. Kadang, mandi sore malah jadi malam. Tapi kalau enggak gerah dan hari dingin, sehari sekali juga cukup.
Dan urusan keramas baru berani kalau suami atau ada ibuku di rumah, pas mereka pulang kerja atau jam break. Udah berapa kali kejadian lagi mandi, anak bangun, nangis. Mandi itu mewah.
3. Makan
"Kayaknya sekarang kalo makan nyaris gak ngunyah." Keluhku pada misua.
Apalagi masa-masa Nua sama sekali enggak mau ditinggal dan maunya digendong anti duduk. Sempat juga makan sambil berdiri :') karena dah kelaparan mamak. Ampuni hamba.
Tapi sekarang, alhamdulillah Nua udah mau diletak di stroller. Sambil makan, kaki ini sembari tarik dorong stroller.
Makan juga lebih selektif. Terutama makanan atau minuman instan kemasan, pasti dilihat dulu kandungan atau anjuran. Boleh tidak untuk busui.
4. Beres-Beres Rumah
Semenjak ada Nua, meski berberes tergantung jam on off nya namun merasa lebih sistematis dan berusaha efisien.
Kalau dulu suka-suka, sambil berberes acapkali ada jeda lihat WA, tea time, rebahan. Tapi sekarang, udah kayak peserta uang kaget dan lebih multitalent.
Jadi maklumlah ya, kalau para new mom konon lagi yang masih penyesuaian dengan rutinitas baru itu, di chat kapan, bacanya kapan, balasnya kapan.
5. Isi Tas
"Kita pergi malam ini, pulang besok pagi, bawaannya segini, hahaha," Tertawa ala Mr. Crab. Bukan cuma pakaian ibu bapak, pakaian dan popok Nua beserta perlak, kelambu, selimut, diboyong ke rumah Nenek yang lokasinya dua jam dari rumah.
6. Kesempatan nge-date
"Akhirnya kita nge-date, ya." Kata suami ketika kami makan mi instan di ruang TV saat Nua tidur.
Paling saat belanja bulanan lah baru bisa pergi berdua, dengan meninggalkan Nua bersama neneknya dan ASIP.
Kadang terlupa, bahwa peranku bukan hanya sebagai ibu untuk Nua, tapi juga pacarnya bapak. :'
Enggak apa-apa, namanya juga anak masih bayi. Butuh ibu bapaknya lebih dari apa pun. Nanti Nua udah gede, ibuj bisa nge-date sama bapak. Di lain waktu, nge-date sama Nua (ngopi dan shoping ngabisin uang bapak :')).
7. Penyemangat Jiwa
Kalau dulu, untuk kembali good mood, perlu me time, makanan favoirt, atau rebahan (rebahan adalah jalan ninjaku). Sekarang masih sih, tapi penyemangat jiwa itu telah bertambah dengan melihat senyumnya, mendengar ocehannya, bertatapan, atau memeluknya serasa ada yang nyessss gitu. MasyaAllaah.
Kalau kita mendapat amanah menjaga - barang misalnya, semakin mewah barang itu semakin perlu usaha untuk menjaganya. Dan sekarang, Allaah menitipkan seorang anak. Wajarlah usahanya tak lagi main-main.
Pasti masih banyak yang berubah setelah kehadiran bayi. Semoga kita bisa menikmatinya, ya. Mungkin akan tiba saat kita rindu masa menggendongnya atau masa ia 'menempel' pada kita.
Btw, kira-kira apalagi ya perubahaannya? Sharing juga dong cara kamu menerima perubahan itu?
Sesayang-sayangnya ibu pada anak, ibu juga bisa kelelahan. Namun selelah-lelahnya, tetap sayang. :')
Perubahan--perubahan ini berlaku untuk umumnya orangtua di Indonesia, terutama yang enggak menggunakan jasa ART. Dan bisa diabaikan saja jika pembaca budiman adalah horang kayah level bingung kupas kulit salak.
Berikut hal - hal yang secara otomatis berubah setelah kehadiran bayi:
1. Tidur
Kelabilan ibu-ibu punya bayi, waktu baby bangun,
"Nanti pas baby bobok, nyapu, ngepel, atau ikut tidur ajalah dulu, soalnya tadi malam begadang."
Pas anaknya tidur: scrolling IG, buka youtube, gosip di WA, nge-hack situs pemerintah, jadi netizen julid. Tau-tau anak bangun,
"Kok cepat kali bangunnya, Nak. Ibu mau bobo."
Bukan cuma jam tidur yang berubah karena harus terbangun larut malam atau pagi buta untuk menyusui. Tapi posisi tidur juga. Bahkan bapak sempat beberapa kali tidur di lantai beralas bedcover. Bapaknya takut guling-guling pas tidur lalu nimpa anak. Shock dia selepas menimpa kaki kelambu Nua.
2. Mandi
Mandi sih tetap dua kali sehari, tapi kadang baru sempat mandi pagi hampir tengah hari. Kadang, mandi sore malah jadi malam. Tapi kalau enggak gerah dan hari dingin, sehari sekali juga cukup.
Dan urusan keramas baru berani kalau suami atau ada ibuku di rumah, pas mereka pulang kerja atau jam break. Udah berapa kali kejadian lagi mandi, anak bangun, nangis. Mandi itu mewah.
3. Makan
"Kayaknya sekarang kalo makan nyaris gak ngunyah." Keluhku pada misua.
Apalagi masa-masa Nua sama sekali enggak mau ditinggal dan maunya digendong anti duduk. Sempat juga makan sambil berdiri :') karena dah kelaparan mamak. Ampuni hamba.
Tapi sekarang, alhamdulillah Nua udah mau diletak di stroller. Sambil makan, kaki ini sembari tarik dorong stroller.
Makan juga lebih selektif. Terutama makanan atau minuman instan kemasan, pasti dilihat dulu kandungan atau anjuran. Boleh tidak untuk busui.
4. Beres-Beres Rumah
Semenjak ada Nua, meski berberes tergantung jam on off nya namun merasa lebih sistematis dan berusaha efisien.
Kalau dulu suka-suka, sambil berberes acapkali ada jeda lihat WA, tea time, rebahan. Tapi sekarang, udah kayak peserta uang kaget dan lebih multitalent.
Jadi maklumlah ya, kalau para new mom konon lagi yang masih penyesuaian dengan rutinitas baru itu, di chat kapan, bacanya kapan, balasnya kapan.
5. Isi Tas
"Kita pergi malam ini, pulang besok pagi, bawaannya segini, hahaha," Tertawa ala Mr. Crab. Bukan cuma pakaian ibu bapak, pakaian dan popok Nua beserta perlak, kelambu, selimut, diboyong ke rumah Nenek yang lokasinya dua jam dari rumah.
6. Kesempatan nge-date
"Akhirnya kita nge-date, ya." Kata suami ketika kami makan mi instan di ruang TV saat Nua tidur.
Paling saat belanja bulanan lah baru bisa pergi berdua, dengan meninggalkan Nua bersama neneknya dan ASIP.
Kadang terlupa, bahwa peranku bukan hanya sebagai ibu untuk Nua, tapi juga pacarnya bapak. :'
Enggak apa-apa, namanya juga anak masih bayi. Butuh ibu bapaknya lebih dari apa pun. Nanti Nua udah gede, ibuj bisa nge-date sama bapak. Di lain waktu, nge-date sama Nua (ngopi dan shoping ngabisin uang bapak :')).
7. Penyemangat Jiwa
Kalau dulu, untuk kembali good mood, perlu me time, makanan favoirt, atau rebahan (rebahan adalah jalan ninjaku). Sekarang masih sih, tapi penyemangat jiwa itu telah bertambah dengan melihat senyumnya, mendengar ocehannya, bertatapan, atau memeluknya serasa ada yang nyessss gitu. MasyaAllaah.
Kalau kita mendapat amanah menjaga - barang misalnya, semakin mewah barang itu semakin perlu usaha untuk menjaganya. Dan sekarang, Allaah menitipkan seorang anak. Wajarlah usahanya tak lagi main-main.
Pasti masih banyak yang berubah setelah kehadiran bayi. Semoga kita bisa menikmatinya, ya. Mungkin akan tiba saat kita rindu masa menggendongnya atau masa ia 'menempel' pada kita.
Btw, kira-kira apalagi ya perubahaannya? Sharing juga dong cara kamu menerima perubahan itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar