Bersiap dan Berburu Buku di Big Bad Wolf Medan


Dulu, cuma tahu event bazar buku skala nasional bahkan internasional dari kawan – kawan yang tinggal di Jakarta. Mereka pun cerita, banyak sekali stan buku, berbagai genre, bermacam penerbit, dengan harga yang lebih miring. Hanya bisa berucap,

“Wah, enak kali lah ya, berburu buku gitu.”
“Nanti kalau mau main ke Jakarta, di-sekalian-kan pas ada bazar buku aja.”


Alhamdulillah, enggak tahunya lebih dari yang terlintas di batin. Medan kedatangan bazar buku skala internasional: Big Bad Wolf! Zee, Iyik, beberapa kawan FLP dan blogger pun pada bersiap menyerbu event ini.

Big Bad Wolf, itu acara apa?
Big Bad Bad Wolf adalah bazar buku terbesar berskala internasional, dengan tujuan memudahkan akses buku berkualitas dengan harga lebih terjangkau. Jadi, akan ada buku – buku luar Indonesia dengan diskon 60% s.d 80%. Buku – buku lokal juga banyak. Untuk Medan sendiri, event BBW akan menghadirkan 2 juta buku. Untuk bisa ikutan, enggak dipungut biaya yak!


Pertama kali, Big Bad Wolf ini digelar di Kuala Lumpur pada 2009. Penggagasnya adalah Andrew Yap. Yang mulanya bersama sang istri terjun dalam bisnis buku dengan membangun toko kecil bernama BookXcess.

Begitu tahu info ini, jadi excited sendiri, karena pernah singgah ke BookXcess setahun lalu. Tepatnya di Amcorp Mall Petaling Jaya Malaysia – sebuah indoor flea market terbesar di Asia. Pak Azhari Mahmood – yang mengantarkan kami berkeliling Amcorp Mall, sempat bercerita tentang BookXcess, yang semula adalah toko buku kecil tapi sekarang menjadi begitu besar karena kegigihan dan semangat pemiliknya.

Lalu di Indonesia sendiri, sebelum di Medan, Big Bad Wolf telah hadir di Jakarta dan Surabaya. Tadinya, saya pikir di BBW ini cuma bisa belanja buku saja. Rupanya, ada juga kesempatan berdonasi buku dan ngeksis berhadiah.

Lokasi dan Waktu Big Bad Wolf di Medan


Senanglah begitu tahu lokasi BBW di Medan, enggak gitu jauh dari rumah, cuma di kecamatan sebelah. Tepatnya di Gedung Andromeda, Lanud Soewondo. Bisa dibilang, ini juga pertama kali saya ke eks bandara polonia itu semenjak berhenti beroperasi sebagai bandara umum.

BBW Medan berlangsung sejak 2 s.d 12 November 2018. Pukul? 00.00 s.d 00.00. Hooh, 24 jam non stop! Sempat berpikir mau merasakan sensasi belaja tengah malam? Saya sempat pingin, ya.

Persiapan dan Pengalaman datang ke BBW Medan
Persiapan
Karena sudah daftar juga sebagai anggota, jadi berkesempatan belanja buku pada tanggal 1 November. Tepatnya hari Kamis, masih hari kerja. Jadi saya menunggu si Aa pulang kerja dulu.


Pergilah kami dari rumah selepas sholat Isya. Dengan membawa daftar buku incaran masing – masing. Perut dalam kondisi kenyang, dan Aa sempat istirahat sejenak biar tenaga dan matanya ter-charge kembali. Biar enggak kriyep – kriyep. Tak lupa bawa tas kantong sendiri, bekas goody bag untuk tempat belanjaan di sana.

Preview pass bisa didapat dengan mendaftar di laman BBW, undangan media, blogger, vlogger.
Jadi meski masih preview sale, H-1,  pemburu sudah melimpah ruah

Pun dengan uang di kantong yang sudah di-budget-kan kian. Ada banyak penawaran khusus untuk pembayaran dengan kartu debit atau pun kredit Mandiri, wajarlah karena event ini memang disponsori oleh bank tersebut. Tapi tenang saja, bayar tunai atau dengan kartu dari bank lainnya juga bisa kok.


Tak lupa, outfit dari ujung kepala sampai ujung kaki kudu senyaman mungkin karena ini hajatan berburu buku bukan hajatan nikah.

Waktunya berburu!
Meski datang berdua, saya dan Aa memutuskan untuk berpencar berburu incaran. Seingat kami, portal Jalan Komodor Muda Adi Sucipto akan ditutup jam 10 malam. Jalan ini kan termasuk komplek TNI AU gitu (belakangan kami tahu, tutupnya jam 11 malam). Jalan Komodor Adi Sucipto adalah akses terdekat dari rumah (Medan Johor). Kalau sudah ditutup, kami harus berputar lebih jauh lewat Jl. Jamin Ginting atau Jl. Katamso. Jadi agak terburu – buru juga. Dan lagi, memang murni mau berburu buku bukan kencan, haha.


Saya ke bagian buku berbahasa Indonesia dan Aa ke bagian buku bahasa asing. Dia mau mencari buku digital marketing. Sedang saya mencari buku kumpulan cerpen, refrensi, dan buku anak, karena adik sepupu sering singgah ke rumah dan menanyakan ada buku baru apa (buat mereka)? Sebelumnya, dapat info juga kalau di BBW itu buku anak yang paling banyak. Yah, pokoknya berusaha memanfaatkan kesempatan ini dan juga berupaya agar buku yang dibeli tak sekadar jadi pajangan.



Karena waktu kami sangat terbatas, sedang antrian saat itu mengular, dan berpikir masih ada kesempatan besok, jadi belum semua buku incaran yang didapat. Tapi ya hepi lah, dapat buku dengan harga lebih miring. Terutama si Aa yang sempat membandingkan harga buku di BBW dengan pemesanan online.

Harga online banding harga BBW

Seperti yang diceritakan tadi, tujuan BBW kan menghadirkan buku berkualitas dengan harga lebih terjangkau. Terus sempat bandingkan dengan harga yang dijual online dengan di BBW. Pasalanya, ini kan pertama kali kita ke BBW, jadi mau tahu apa harga memang lebih miring atau kabar angin saja?

Kurs 7 November 2018, $1 = Rp 14.594,75

Buku seharga $44, 17 di online di BBW 90rb rupiah

Suasana di Big Bad Wolf
Ramai sekaleee lah waktu preview sale di tanggal 1 November itu. Antriannya panjang. Mungkin karena memang di jam ramai apalagi hari pertama orang – orang bisa berbelanja di BBW. Ditambah untuk kota Medan, ini yang pertama kali. Jadi kedepannya, mesti perkirakan hari dan jam berapa kira – kira yang agak lengang.

Kabarnya, beberapa hari setelah pertama kali dibuka, antrian semakin nyaman
Itu foto lagi antri loh ya, ada pembatas antrian
Waktu itu, saya sempat tabrakan ala ala FTV sama pengunjung lain. Karena kita sama – sama jalan tapi mata hanya menoleh buku yang mau disamperi. Untungnya, enggak ada dialog,

“Mata lah, Lae!”

Yang ada sama – sama tersenyum dan saling meminta maaf. Adem ya kalau enggak pakai emosi jiwa.

Petugas yang Bekerja Ekstra?


Meletakkan buku sembarangan akan membuat petugas bekerja ekstra. Padahal, selain mengembalikan buku yang diletakkan di sembarang kategori oleh pengunjung,  mereka masih harus bolak – balik merapikan buku di stan. Jadi kalau bisa merapikan yang enggak jadi kita ambil, akan lebih bagus.

Kesempatan Berdonasi Buku
Pada event ini juga dibuka kesempatan berdonasi yang ditujukan untuk Yayasan Alusi Tao Toba. Agar masyarakat umum, terutama adik – adik di sana, juga bisa menikmati lebih banyak dan lebih beragam buku. Yayasan Alusi Tao Toba sudah tidak asing lagi, Yayasan ini bergiat mengenalkan pendidikan dan mempermudah akses buku bagi anak – anak di pinggiran danau Toba. 

Histori mimin, kita pantau

Banyak Hadiah

40 pemenang perhari
Siapa saja bisa mengikuti banyak lomba selama BBW berlangsung. Misalnya, lomba foto di tekape, lomba barang bukti belanja di BBW, hingga apresiasi bagi Wolfies – pengunjung BBW – yang terjauh. Kita bisa mendapatkan detail lomba di lokasi atau di instagram @bigbadwolf_id.


Hasil buruan
Kalau belum ke BBW, cus masih berlangsung sampai tanggal 12 Oktober 2018. Yang sudah, yok cerita lah pengalaman seru konkawan di BBW?

Ririn Anindya

......

6 komentar:

  1. Weeew... Pertanyaanku satu... Oksigen di sana aman? ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oksigennya bercampur antusias para pemburu. Masih aman Wi, makin kemari makin nyaman

      Hapus
  2. Bayangin suasana antri dan riuh rame orang di cerita kakak ini. Berasa kalau awak ke sana. Perut awak bakal ditabrak iniπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ Ah... pingin cari buku..😒

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kayak kakak sarankan, sebaiknya jangan di hari pertama, tapi hari2 berikiberi udah mulai lebih nyaman dan pilih jam2 lengang

      Hapus
  3. Oksigen hari pertama menipis Kak Wi, hampir pengsan akoh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk mau pingsan karena lihat nominal kalap yg sampe 2 jutaan itu kali Zee, tapi teteup balik lagi besok-besok nya ya πŸ˜‚

      Hapus