Ibu
pernah cerita, dulu semasa kecilnya hingga SMA, tak kurang tujuh kali berpindah
– pindah rumah. Hingga seringkali, orang – orang yang mau ke rumah mereka jadi
salah kira, salah alamat. mendatangi rumah sewa lama, eh padahal sudah pindah.
“Ke mana, ke mana, ke mana? Kuharus mencari ke
mana?”
Mungkin
kalau lagu Ayu Ting – Ting sudah hits dulu, para tamu atau pak pos bakal
bernyanyi seperti itu. Konon lagi, telekomuikasi belum semudah sekarang. Belum
lagi memikiran kerepotan saat proses pindahan dengan enam orang adiknya. Bersebab
masa lalunya, begitu bekerja dan berumah tangga, ibu berupaya agar punya rumah,
tentunya bekerja sama dengan bapak pula. Itu juga yang ibu pesankan kepada
kami, anak – anaknya.
Memang
sekarang kalau dilihat – lihat, seperti ada dukungan berbagai pihak agar
masyarakat memiliki rumah. Misalnya, lewat program pemerintah, tawaran –
tawaran dari perbankan, atau pengembang properti itu sendiri. Kayaknya makin
mudah, tapi kok tetap aja ada kekhawatiran,
“Apa
mungkin ya bisa punya rumah sendiri? Dari mana uangnya? Bukannya apa – apa
mahal?”
Baiklah,
kali ini saya mau berbagi tips gagal punya rumah sendiri. Karena untuk sukses, kita kudu mewaspadai kegagalan. Hah. Apakah ada tips di bawah ini yang kita jalankan?
1. Enggak Ada Niat dan Upaya
Kalau
konglomerat berat mah enggak ada niat tetap bisa punya rumah sendiri.
“Bosan
nih di rumah, belanja yuk.”
“Mau
shoping apa, Sis?”
“Shoping
rumah aja, yuk!”
Tapi
kalau bukan, ya kudu punya niat. Karena untuk mewujudkannya, ada saja godaan.
Misalnya pingin ini, itu, kendaraan yang begini. Punya rumah sendiri dengan
upaya sendiri, nomor sekian, bahkan enggak ada dalam daftar keinginan. Kemungkinan
besar gagal punya rumah. Di luar faktor x, misalnya menang hadiah undian
bungkus kopi berhadiah rumah.
2. Mudah Berhutang
Ada
yang bilang, gaya hidup acapkali lebih mahal daripada kebutuhan hidup. Benar,
sih. Kadang produk fashion buat gemes, diskon – diskon buat kalap, kirain bakal
lebih hemat, enggak tahunya malah beli yang enggak perlu. Di samping masih
harus memenuhi keutuhan pokok dan mungkin cicilan kendaraan atau kartu kredit.
Kalau saya pribadi, menghindari pemakaian kartu kredit apalagi untuk hal
konsumtif. Karena ya tetap aja namanya hutang, harus dibayar. Kalau bentar –
bentar gesek kartu kredit, enggak bisa tahan keinginan lalu berhutang? Nah, ini
tips kedua untuk gagal punya rumah.
Jadi
untuk punya rumah, perlu tekad yang membara mengendalikan hutang. Perlu khusus
batasan tagihan, misal tidak lebih dari 20% - 30% dari penghasilan perbulan.
Dan sudah bisa mulai mengganggarkan untuk DP tanah atau DP rumah.
3. Malas Menabung atau Berinvestasi
Karena
banyak hal menarik di sekitar kita, mulai dari kafe menarik, bawaannya pingin
kokow bareng teman atau produk fashion yang buat lapar mata, jadi kadang
merasa, harus beli karena uangnya ada, enggak perlu nabung atau investasi. Nah,
ini tips gagal ketiga. Tetap bersosialisasi tanpa menguras kantong, itu perlu. Misal, pilih tempat yang sederhana, atau bawa bekel, atau ya silaturahim langsung ke rumah teman atau kerabat.
4.
Enggak Mau Survei
Mau itu bangun rumah sendiri atau beli dari developer perumahan, tetap perlu survei.
Survei lokasi, strategis atau tidak, kira – kira lebar jalannya berapa, atau
bahan - bahan dengan kualitas seperti apa yang digunakan. Tujuan utama ya biar
enggak menyesal nantinya.
Kalau berminat pada perumahan, biasanya
pengembang atau developer sudah melengkapi dengan fasilitas tertentu dan umumnya letak rumah
lebih rapi, upayakan datangi rumah contohnya, biar bisa melihat langsung, dan
merasakan sensasi tinggal di rumah tersebut. Agaknya, tidak cukup merasakan
sensasinya hanya dengan melihat brosur. Sayangnya, enggak semua developer perumahan
menyediakan rumah contoh.
5. Memilih
Developer yang Tidak Kredibel
Penting ini, memilih developer yang tidak
kredibel, sama saja menambah besar risiko gagal punya rumah sendiri. Mulai dari
rumah yang entah kapan jadinya, bahan bangunan yang tak sesuai kesepakatan,
sampai uang pembeli yang dibawa kabur.
Kok kayaknya saya menulis enggak punya solusi
ya terkait developer perumahan ini, haha. Oke, salah satu developer perumahan
yang sudah cukup dikenal di Medan karena produknya bukan hanya rumah, tapi juga
ruko, gudang, sampai kavling ekonomis, yaitu Wiraland. Developer properti satu
ini juga menyediakan fasilitas rumah contoh. Bahkan ada juga teknologi virtual
yang memudahkan calon pembeli untuk merasakan sensasi rumah contoh lewat
smartphone.
Oh ya, developer yang mengusung enviromental reserve atau pemaksimalan
sistem penghijauan di masing – masing rumah ini, juga memberikan penawaran
kemudahan cara bayar. Salah satu cara bayar yang cukup digemari masyarakat Kota
Medan adalah cicil 60 kali tanpa bunga. Proses ini membuat masyarakat yang tidak
mau ribet dengan KPR lebih dimudahkan. Dan saat ini sedang diperpanjang hingga
akhir Meri 2018 ini gratis biaya KPR dan pajak. Sebenarnya biaya yang besar adalah pajak,
karena nilainya 5-10% dari harga rumah. Banyak sepertinya yang belum saya
jabarkan tentang developer ini, bisa cari info lanjutnya aja ya di https://www.wiraland.com/ (061
80025888).
6.
Enggan berdoa dan bersedekah
Karena mau beli rumah, jadi enggak mau
bersedekah, lupa berdoa. Hmm, payah bilanglah. :D
Agar selamat punya rumah sendiri, waspadai enam tips di atas.
Eh...dari 6 poin... Kok kayaknya ada beberapa yang ceklis... ��
BalasHapus