P anggung utama Konferensi Ayah Bunda Platinum, Medan 2017 |
Sekitar jam 9.30 pagi, saya tiba di
basement Hotel Grand Aston Medan, langsung menuju lift, naik ke lantai 1. Lift
terbuka, sudah ramai para ayah bunda di sana. Surprisingly, hari itu ramai para ayah, karena biasanya pada acara parenting jumlah para bunda jauuuh mengungguli. Tepatnya Sabtu lalu, 19 Agustus
2017, saya ikut serta pada Konferensi Ayah Bunda Platinum, di hotel yang
bersebelahan dengan Bank Indonesia ini.
Kalau diingat-ingat, sudah beberapa kali
ke acara parenting, tapi selalu saja menemukan wawasan baru, engak ada habisnya. Apalagi kalau
pembicaranya para ahli, kan makin greget, ya. Pokoknya tuh, bawaannya happy
and curious. Seperti kali ini,
kita dapat memperkaya pengetahuan tentang nutrisi
untuk tumbuh kembang optimal, parenting, multiple intellegence, atau kecerdasan
majemuk.
Berkegiatan sebagai seorang pengajar, yang
juga gemar mendongeng, wajar jadinya kalau saya bertemu rupa-rupa anak. Mau itu fisik, tingkah laku, cara berpikir, enggak ada satu pun yang sama. Ada
yang 'mager,' ada yang enggak bisa diam meski hanya semenit. Ada si pemalu luar
biasa, juga ada si super pede. Oh ya, ada yang santun, namun ada pula sebaliknya.
Anak-anak juga punya rasa ingin tahu Makasi Kak Tiwi telah menangkap momen ini |
Huum, manusia cilik yang unyu-unyu itu,
kerap membuat orang dewasa tergelitik, terpukau, atau mungkin kelimpungan
karena ulahnya. Padahal, kita semua pernah menjalani masa kanak-kanak. Masa
baru mengenal dunia. Sekaligus menjadi masa yang rentan mempengaruhi perjalanan
kehidupan.
Sebab, pembentukan karakter, pertumbuhan,
dan perkembangan tubuh, paling pesat terjadi di saat tersebut. Sebuah masa yang
tidak pernah mungkin diputar ulang. Dan, nutrisi dini serta pola pengasuhan memiliki pengaruh amat
kuat bagi anak-anak.
Booth pertama yang saya temui adalah booth "Kenali Alergi". Di booth
ini, kita bisa cari tahu berapa besar si kecil berisiko alergi dan mendapatkan beragam informasi mengenai alergi.
Enggak langsung ke meja registrasi, saya
keliling dulu lihat anak - anak happy
main di booth permainan. Ada yang main perosotan, ada yang main pasir, juga
coret - coret dinding yang disediakan. Sambil bermain, beberapa anak-anak tampak mengobrol. Apa sudah saling kenal, ya?
Haha. Selain permainan yang ada di sana, ada juga perencanaan permainan untuk mendukung kecerdasan multitalenta si kecil, Morinaga Multiple Intelligence Play Plan, yang bisa diterapkan di rumah nantinya.
Meja registrasi |
Masih banyak booth lainnya, tapi karena jarum menunjukkan jam 10 kurang,
saya cari tempat duduk di ballroom. Tak menunggu lama, acara pun dimulai.
Nah, berikut ini hal – hal dibahas pada
acara tersebut. Semoga bisa bermanfaat untuk kawan-kawan yang tidak hadir. Kalau kawan – kawan punya pengalaman juga, jangan lupa sharing, ya!
Empat Faktor Pembentuk Anak Multilalenta
Ayah Irgi Fahrezi, dokter Terapul, dan dokter Wawan |
Pembicara pertama adalah DR. dr.
Ahmad Suryawan, SpA(K). Dokter yang berasal dari Surabaya ini, akrab disapa
dengan "Dokter Wawan". Bukan hanya spesial, tapi beliau juga langka.
Gimana enggak termasuk langka, dari ribuan dokter spesialis anak di Indonesia,
hanya ada 60 spesialis tumbuh kembang anak! Beruntung kota Medan juga punya seorang,
yakni dr. Terapul Tarigan, SpA(K) yang bergabung ke atas
panggung saat akan memasuki sesi tanya jawab.
"Ada empat faktor pembentuk generasi
anak multitalenta..." Ujar dokter Wawan "yakni, perkembangan otak,
sistem ketahanan tubuh, tumbuh kembang optimal, dan kesehatan saluran
cerna."
Ada dua faktor penting dalam perkembangan
otak si kecil yaitu nutrisi yang membentuk sel otak dan stimulasi yang
membentuk jaringan di otak.
Seribu hari pertama bagi si kecil yang
dimulai dari masa sang bunda mengandung, merupakan masa kritis di mana
perkembangan otak mencapai 80%! So, saat masa kehamilan, penting bagi bunda,
untuk memperhatikan asupan nutrisi, pun suasana hati.
Dokter Wawan juga menyampaikan bahwa
keempat faktor tadi menjadi sesuatu yang holistik, menyeluruh dan saling berkaitan. Misalya,
ketika kesehatan saluran anak terganggu, asupan nutrisi jadi terganggu, nutrisi
bagi perkembangan otak menjadi tidak optimal, akhirnya mempengaruhi sistem
ketahan tubuh dan tumbuh kembangnya.
Si kecil memerlukan dukungan orangtua dalam
proses tumbuh kembangnya, termasuk dukungan dalam memberikan nutrisi yang
diperlukan. Bukan sekadar makanan yang ia suka, mau, atau lahap, tapi tidak mencukupi kebutuhan gizi seimbang.
Di sesi berikutnya, dokter Mulyaman Mansur
sebagai pakar nutrisi menjabarkan dengan komplit nutrisi yang diperlukan untuk
mengoptimalkan kecerdasan multitalenta anak. Di antaranya:
- Omega 6/ Asam Linoleat (AL) untuk mempercepat daya tangkap anak, karena asam linoleat
berfungsi dalam meneruskan rangsangan antar sel saraf.
- Alfa Laktabumin, bergunan untuk membantu perkembangandan memperbaiki jaringan
tubuh.
- Zat besi, dapat membantu anak
berkosentrasi, tentunya ini akan mendukung proses belajar si kecil. Hal
ini dikarenakan zat besi yang merupakan komponen hemoglobin, membawa
oksigen ke sekuruh tubuh, terutama ke organ otak.
- Nukleotida, berfungsi menngkatkan
imunitas tubuh anak.
- Prebiotik. Nah, kan hanya manusia yang
memerlukan makana, namun bakteri baik dalam saluran cerna juga memerlukan
makanan, dan makanannya adalah prebiotik.
- Probiotik, yakni bakteri baik dalam saluran cerna. Jika prebiotik bergabung dengan probiotik, hal ini akan menguntungkan saluran cerna, saluran cerna lebih sehat sehingga penyerapan nutrisi pun akan menjadi lebih optimal.
Morinaga Chil Kid Platinum
Moricare dan Morinaga Chil School Platinum MoriCare+ Prodiges mengandung nutrisi yang mendukung tumbuh kembang optimal Si Kecil. Morinaga sendiri 'dilahirkan' oleh Kalbe Nutritional, dimana perusahaan ini telah berdiri sudah cukup lama dan matang di Indonesia, yakni sejak 1982.
Stimulasi Kecerdasan Multitalenta
Stimulasi diperlukan untuk membentuk
jaringan di otak. Lalu, apa cara paling menyenangkan untuk men-stimulasi anak?
Ternyata, jawabannya bermain. Kalau dipikir-pikir, memang dunia anak adalah
dunia bermain. Namun sebenarnya bagaimana kriteria bermain itu?
My students Permainan dengan aturan untuk anak 7 tahun ke-atas |
Masuklah di sesi ke-tiga bersama Dr. Rose
Mini A. Prianto, M.Psi yang dikenal publik dengan Bunda Romi. Baru kali ini
melihat Bunda Romi secara langsung, biasanya hanya lewat layar kaca televisi. Berikut
ini kriteria bermain yang dipaparkan Bunda Romi:
- Motivasi harus dalam diri. Bukan karena dipaksa
- Diwarnai emosi positif. Misalnya, perasaan
senang, rasa ingin tahu, dan semangat.
- Fleksibel. Mudah berpindah dari satu aktivitas ke
aktivitas lainnya.
- Menekankan proses daripada hasil.
- Anak bebas memilih.
- Memiliki kualitas pura - pura. Maksudnya, anak bebas mengembangkan imajinasinya, anak boleh bermain peran, misalnya dia berlari sambil merentangkan tangan. Mungkin anak saat itu sedang berperan sebagai pesawat terbang.
Kalau anak - anak main terus, kapan
belajarnya? Tenang, bahkan dokter spesialis tumbuh kembang anak sepakat, bahwa
anak usia pra-sekolah tidak wajib harus bisa membaca, namun boleh dikenalkan
dengan huruf, dengan catatan harus menyenangkan bagi si anak. Karena bermain
pun punya manfaat.
Membaca poin terakhir, mengingatkan dengan
apa yang bunda Romi sampaikan pula, "Sebenarnya Allah banyak sekali
memberikan manusia potensi jenis kecerdasan. Namun, tidak sedikit
orangtua yang terlalu memilih mau jenis kecerdasan yang bagaimana untuk buah
hatinya."
Misalnya, ada orangtua yang mengharuskan
anaknya jago matematika atau musik, padahal masih banyak jenis kecerdasan
lainnya, seperti kecerdasan linguistik, kinestetik, interpersonal,
intrapersonal, visual - spasial, natural, dan yang tak kalah penting adalah
kecerdasan moral.
Nah loh, udah panjang aja tulisannya.
Padahal belum menuangkan semuanya. Wajar ya, karena memang pada Konferensi Ayah
Bunda Platinum, yang diselengarakan oleh Morinaga
sebagai susu untuk Generasi Platinum - generasi yang dianggap berbeda daripada sebelumnya, dan bermakna sangaaat berharga - di sana, kita bisa dapatkan banyak sekali ilmu dan wawasan untuk mendukung kecerdasan
multitalenta si kecil.
Agar enggak ketinggalan info, cek aja
media sosial dan website-nya Morinaga. Di sana juga banyak wawasan tentang parenting,
loh.
Website:
www.morinagaplatinum.com | Facebook: Morinaga Platinum
Twitter:
@MorinagaID | Instagram: @morinagaplatinum
YouTube: Morinaga
Platinum
Aaa, udah pingin datang ke acara parenting
berikutnya. Jadi kepikiran mau men-stimulasi anak - anak dengan permainan apa.
Enggak harus mahal loh, bahkan bisa buat sendiri di rumah. By the way, kawan -
kawan, ada teringat permainan seru dan edukatif untuk anak - anak? Yang
bagaimana itu ya? Cerita laaah. Thank you!
Keseruan Konferensi Ayah Bunda Platinum, Medan 2017
Penting ini buat yang sudah memiliki buah hati ataupun belum
BalasHapusSufor okee yang Recomended buat emak -emak
Ya Emmy karena masa anak - anak gak bisa diulang jadi penting mendulang wawasan parenting :)
HapusLike this kak rin, bagus banget buat kita2 yang punya anak kecil..
BalasHapusMakasih wi.. Semoga bermanfaat. Salam buat si kecil Uwais yaa
HapusWow... luar biasa ini infonya. Walau belum jadi emak-emak. Bakal jadi bekal ilmu buat anakku nanti. Hehehe😀
BalasHapusHaha, iya mbak, dipersiapkan dari sekarang wawasannya
HapusWaahhh ..
BalasHapusInfonya bagus bgt kak ..
Jadi nambah wawasan .
Dan bekal kelak kalau sudah berkeluarga .
Huum Ndre, karena anak tanggung jawab kedua orang tua, bapak dan ibunya. :)
HapusWedeee...keren videonya��....
BalasHapusAwak tadi lupa apa nama yg perencanaan or ide utk bermain sama anak itu. Rupanya namanya Morinaga Multiple Intelligence Play Plan��
Ahaha, iya itu dia, Morinaga Multiple Intellegence Play Plan
HapusBelajar ilmu parenting sedari singel emang penting ya, ntr pas berkeluarga insyaallah lebih mudah prakteknya karena udah ada ilmunya hehe
BalasHapusMksh sharingnya mbak
:D
dan gak berhenti belajar sampai nanti nati :D
HapusBagi lagi dong elmu parentingnya..soalnya eike lg emosian nih setiap masuk kelas. bawaannya mau maraaaah aja..
BalasHapuscoba cek di pos2 parenting di sini teta. Yang sabar dan happy ya teta, baby yg di dalam perut teta, dia prioritas, haha. Bismillah ya, semoga bisa kita
Hapus