Cara Produktif Nge-Blog, Bahasan Blogger Medan di D'Seasoning Cafe

Info Durian bisa cek di instagram @blogger_medan
Drama-drama sebelum Durian

Sabtu ini, Sabtu produktif, pikir saya. Pasalnya, bakal nimbrung di dua diskusi berbeda, yaitu Kukis (diskusi kelas menulis) FLP Medan, lalu Durian (diskusi ringan anak Medan) besutan BlogM-Blogger Medan. Kegiatannyaa sama-sama memakai akronim nama makanan. Mungkin agar terkesan santai, buat kangen, dan pingin tambah. Gimana jadinya kalau pakai akronim senyawa kimia yang ada di Deimos - satelitnya Mars? 

Hari itu, lupa entah kenapa saya melewatkan sarapan. Sampai di arena Kukis jam 1 siang, roti mengganjal lapar, sejenak. Kelar Kukis di Jl. SM Raja, langsung mau cus ke Durian di D'Seasoning Cafe, lokasinya ada di sebelah Hermes Palace, Jl. Monginsidi.

"Wi, lapar, pingin bakso." Mengadu enggak jelas pada Tiwi, yang sama - sama mau ke Durian.
"Nge-bakso dulu kita, baru ke Durian? Tapi kita bakal telat kali lah..."
Aih, Mak. Pilihan berat.
"Atau kita makan di D'Seasoning aja." Lanjut Tiwi.
Oh, jadi ternyata gitu aja solusinya.

Sampai di TKP Durian, langsung lihat menu dan pilihan jatuh pada kamu, eh tom yum. Harganya 27 ribu.

"Wi, tadi itu tom yum-nya udah sama nasi?" Di tengah penantian datangnya tom yum.
"Enggak tau, Rin." Secara kan ya, udah kelaparan. Tiwi pun gitu, belum makan siang. Dan itu udah jam setengah lima sore.

Terus mbak-mbak waitress datang bawa dua mangkuk tom yum dan dua piring nasi. Hati saya langsung lega. Se-lega hadirnya sebuah penjelasan di tengah kobaran api cemburu yang terpendam, entah cemana pula itu.

Enggak sempat ambil gambar tom yum, bisa mengingat nama sendiri aja udah syukur, lapar kala itu meng-amnesia-kan. Sambil makan tom yum, sambil mendengarkan Kak Windi, pemateri Durian kali ini yang berbagi tentang pengalamannya nge-blog secara santai, produktif, dan kreatif.


Perkenalkan, Ini Kak Windi

Kak Windi ini adalah seorang banker, ibu, istri, dan blogger, sekaligus anggota STM di lingkungan beliau. Kak Windi sendiri mulai nge-blog di tahun 2007, udah lama banget tuh ya. Yang mau kepo-in blognya kak Windi, alamatnya ada di windiland.com. Kak Windi pun sudah mengantongi se-abrek prestasi nge-blog.


How to Start Nge-blog?

Sebelum memulai diskusi inti, Kak Windi mengingatkan kembali atau share tips memulai nge-blog:

Pertama: tentukan tujuan nge-blog.
Ada yang tujuannya berbagi, misalnya berbagi pengalaman dan tips, bisa juga 'mengikat pengetahuan'. Ada pula yang sekadar menyalurkan hobi, pun sebatas bisnis. Dan ada pula yang all in one. Kita masuk golongan yang mana, ya?

Kedua: tentukan segmentasi pembaca.
Kak Windi menyampaikan, ada tiga cara yang umumnya digunakan untuk menentukan segmentasi pembaca. Yaitu, berdasarkan gender, usia, atau pun tema pembahasan blog itu sendiri. Misalnya Kak Windi, di blog Kak Windi umumnya membahas tentang parenting.

Ketiga: memilih nama domain blog.
Pilih nama domain yang mudah diingat, atau pakai nama sendiri dan samakan dengan nama akun-akun media sosial yang kita punya.
Misalnya, nama blog ririnanindya.com, instagram: @ririn_anindya, facebook: Ririn Anindya, begitu. Sekalian promo, ahaha. Apa nama saya masih kepanjangan, ya? Enggak apa - apa deh, agak panjang dikit, karena memang rencananya mau pakai nama sendiri. Dan kelak akan memudahkan orang mengingat nama saya. Contohnya, ini bisa membantu untuk yang mau mengucapkan nama saya beserta binti-binti-nya di depan penghulu. *guling-guling dari depan gang.


Nge-Blog Santai ala Kak Windi


Pertama: enggak menghalalkan segala cara.
Misalnya, copy paste blog orang, udahlah copas seluruhnya, enggak menyertakan sumber. Saya enggak perlu meminta maaf untuk setuju sama Kak Windi, perbuatan kayak gitu mah mempermalukan diri sendiri. Semoga Allah melindungi saya dari perbuatan begitu.

Kedua: enggak memasukkan konten porno.
Nah, ini juga jangan sampai. Pernah dengar bunda Elly Risman - psikolog spesialis pengasuhan anak - berbicara di salah satu stasiun TV, "Orang yang kecanduan pornografi itu, otaknya seperti orang yang kecanduan narkoba, ada bagian otak yang dirusak". Enggak mau kan ya, kita jadi salah satu penyebabnya atau pembuka pintu gerbang bencana itu. Tega banget.

Ketiga: enggak buat judul bombastis tapi isinya kosong.
Misalnya nih, "Perempuan Cantik yang Berubah jadi Ikan Dumang itu Ternyata..."


Nge-Blog Produktif dan Kreatif ala Kak Windi

Walau pun Kak Windi sempat menolak dibilang seorang yang sibuk, tapi enggak dipungkiri bekerja sekaligus mengurus rumah tangga, bukan lah aktivitas yang sedikit. Jadi perlu kreatif untuk tetap dapat produktif sebagai blogger. Begini Kak Windi menyiasatinya:

Pertama, memisahkan proses berpikir atau menyusun wacana dengan proses menulis. Pas mencuci piring Kak Windi sudah berpikir apa yang mau ia tulis. Sehingga saat laptop sudah menyala ia enggak termenung-menung lagi di depan laptop. Hanya lagi, ada tulisan - tulisan yang memang menuntut riset lebih jauh.

Kedua, mencicil tulisan, kena macet di mobil, ketik tulisan di hape, dicicil-cicil gitu. Eh, tahu-tahu cicilan tulisan lunas.

Ketiga, featuring. Jadi, untuk tetap produktif dan segar, Kak Windi membuat rubrik GesiWindiTalk. Ya, sebuah tulisan featuring dengan blogger lain.

Keempat, enggak mengulas produk yang sejenis dalam waktu yang berdekatan. Contohnya untuk job review, atau lomba - lomba seperti yang diadakan produk gadget A, lalu produk gadget B. Dikasih jarak gitu jika sejenis, misal jarak tiga bulan, ini nge-blog mirip - mirip donor darah - berjarak. Pun, dikaitkan dengan genre blog nya, contoh diulas dari sudut pandang parenting atau keluarga jika genre blog-nya parenting.

Kelima, membangun attachment dengan pembaca. Dengan membalas komentar blog, atau menanyakan pendapat pembaca blog di akhir tulisan, pun rajin - rajin jalan - jalan ke blog blogger lain dan meninggalkan komentar alias blog walking. Untuk komentar blog, Kak Windi sendiri pernah dikomentari kurang menyenangkan, buat Kak Windi itu malah dijadikan bahan masukan, kalau memang ada yang perlu dilengkapi atau diperbaiki, ya diperbaiki. Fair. Tapi ada juga yang komentar kurang menyenangkan, keluar konteks, dan pakai akun anonim, kalau itu mah boleh dihapus aja. Terus, jangan lupa untuk share tulisan blog di akun medsos atau grup - grup tanpa harus jadi spam. Ya, misalnya ke grup blogger, ke grup jalan - jalan kalau menulis tentang wisata, ke grup kuliner kalau mengulas tentang kafe atau resep.

M for Blogger Medan - BlogM

Nah, ini ulasan saya dari materi yang dibawakan Kak Windi berdasarkan pengalamannya. Mungkin ada yang punya pengalaman sama atau pun berbeda - beda, boleh dong berbagi. :)

Ririn Anindya

......

12 komentar:

  1. promo blog di blog sendiri, keren. mengapa gak terpikirkan jugak ya.
    sayangnya aku telat durian, datang-datang udah pada prepare mau bubar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu belum mau bubar, tapi karena yang namanya Aizeindra datang, jadi bubarlah. wkwkw

      Hapus
  2. Mantap ulasannya. Betewe ada tom yam toh.kok aku ga tau ya hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kakak. Ada Kak, menu tom yam sebarisan sama mi sop ahaha

      Hapus
  3. Memisahkan antara proses berpikir dan menulis ini yang masih peer buat aku. Secara kalo ngerjain tugas RT aku lelah. Boro-boro mikir. Hahahaha :)). *dilema tanpa PRT

    BalasHapus
    Balasan
    1. awak tipikal yang kalo cuma dibayangin aja, pas depan laptop udah buyar, kak ahaha

      Hapus
  4. Sejak di mention di ig klu nama awak disebut-sebut, curiga bakal jadi bagian dari headline korban kelaparan, dan ternyata gak salah😄

    Btw, setuju banget sama kak Molly. Perasaan kalau lagi ngerjai kerjaan yg lain, terbayang sih mau nulis apa n apa2aja yg mau ditulis. Tapi kok ya pas udah di depan laptop, back to square one again. Belajar keras lah ini😀

    BalasHapus
  5. aku kok baca fokus di tomyam nya yah ? Haha :D

    BalasHapus
  6. Bawaan lapar mungkin, Lim :D

    BalasHapus
  7. Makasih sharenya dengan share yang diberikan bisa jadi manfaat buat saya.

    BalasHapus