Saat SMP sampai awal kuliah, paling sering
memikirkan ingin menaklukan tantangan semacam naik roller coaster, bunge
jumping, atau makan makanan pedas level tinggi. Namun makin kemari, tantangan
yang ingin ditaklukan lebih ke sesuatu yang enggak tampak di mata, seperti
menaklukan target, mengambil keputusan, atau menaklukan hati. Lah?
Jadinya, udah
jarang coba makan makanan sangat pedas untuk sekadar coba-coba. Lebih milih
pedas-pedas jambu, memangnya jambu, pedas? Namun beberapa hari lalu dapat challenge dari Mie Ayam Mahmud untuk coba menu
baru mereka "Mie Boxing", mie goreng pedas dengan lima level :
hangat, panas, demam, step, dan terakhir stroke.
Karena sempat penasaran dengan menu ini, tawaran nikah saya terima, eh tawaran challenge. Membayangkan pedas, udah rada berliur. Cuma sih dalam hati sudah pasang niat juga untuk pesan yang enggak pedas-pedas kali, ahaha. Khawatir kalau terlalu pedas, ntar makanannnya malah enggak termakan.
Dan malam itu, mie
level panas yang saya pilih - level ke-dua dari lima level terhidang di depan
saya. Kok penampakannya biasa aja, enggak ada cabai-cabainya gitu? Apa iya ini
pedas? Apa level yang saya pesan terlalu rendah? Namun aroma cabai sudah
tercium. Ternyata, cabai uleknya ada di bawah mie, tersembunyi. Maka
diaduk-aduk dulu, biar tercampur mi dan cabainya.
Mie Boxing level panas |
Saya sempat
mencoba mi yang dipesan teman saya: level demam dan stroke. Otomatis,
punya mereka lebih pedas. Nah, reaksi mereka pas makan tuh, ada yang langsung
minum tapi ada juga yang masih nyantai. Saya buka tipe yang enggak tahan pedas,
pedas yang buat saya enggak nahan adalah pedasnya kata-kata dari orang yang
saya cintai T_T.
Hanya ya itu, jika
ada orang yang makan pedas untuk menikmati sekaligus menaklukan, saya cukup di
tipe yang menikmati makanan pedas, jadi enggak pesan yang terlalu. Kalau yang
benaran enggak tahan pedas, bisa pesan yang level hangat saja.
Mi Ayam Mahmud,
ada sejak tahun 1988. Untuk Medan, ada empat gerai: di jalan Abdullah Lubis,
Carefour Citra, Plaza Medan Fair, dan Amaliun Foodcourt. Menunya ramai. Jadi,
kalau enggak mau makan mie yang ngajak berantam ini, Mi Boxing, bisa pesan menu
lain seperti mi ayam atau soto, dua menu tersebut pernah saya coba di
kesempatan sebelumnya.
Well, saya menulis ini dengan rasa kangen pada
Mi Boxing level panas, mengingatnya dengan rasa rindu dan gregetan.
Kalau pedasnya mie level mungkin bisa buat yang makan sambil nangis....tapi kalau yg pedas adalah kata2 orang yang "itu" bisa buat nangis pas teringat apalagi diingat-ingat😬.
BalasHapusDan saya membacanya dengan terbayang-bayang soto ayam yang kemari itu😄